Home / Korporasi / BUMN / PT Krakatau Steel Tbk Optimistik Raih Laba Bersih Rp 704 Miliar Di Semester I 2022

PT Krakatau Steel Tbk Optimistik Raih Laba Bersih Rp 704 Miliar Di Semester I 2022

Marketnews,id Manajemen PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) optimistik kinerja emiten baja milik pemerintah ini akan lebih baik dibanding tahun 2021 lalu. Sebagai gambaran hingga kuartal pertama tahun ini perseroan telah berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 508,74 miliar naik 271 persen dibanding tahun lalu. Dengan kinerja di atas, perseroan optimistik hingga semester pertama tahun ini mampu meraih laba sekitar Rp704 miliar.

Hingga April 2022, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tercatati meraih laba bersih sebesar Rp508,74 miliar. Capaian ini naik 271,69 persen jika dibandingkan laba bersih perseroan pada periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp137,22 miliar.


“Ini adalah sinyal positif untuk kinerja Krakatau Steel ke depannya,” jelas Direktur Utama KRAS, Silmy Karim dalam keterangannya, Jumat 13 Mei 2022.


Dari sisi pendapatan, hingga periode itu KRAS juga mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi sebesar Rp13,44 triliun. Ini meningkat 39,24 persen dari pendapatan Krakatau Steel hingga April 2021 yang sebesar Rp9,65 triliun.


Lebih lanjut, Silmy menyatakan bahwa ada beberapa aksi korporasi Krakatau Steel di tahun 2022 ini. Salah satunya adalah penambahan penyertaan modal Krakatau Steel pada PT Krakatau Posco. Dengan adanya penambahan penyertaan modal tersebut, saham Krakatau Steel di PT Krakatau Posco menjadi sebesar 50 persen dari semula hanya 30 persen.


Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi Krakatau Steel dalam meningkatkan kemampuan agar dapat menghasilkan baja berkualitas premium untuk pasar ekspor.

Sedangkan untuk pasar domestik, Krakatau Steel Group akan meningkatkan volume pasok Hot Rolled Coil (HRC) sampai dengan 6,4 juta ton dan Cold Rolled Coil (CRC) menjadi 2,8 juta ton.


“Selain aksi korporasi tersebut, Krakatau Steel di tahun 2022 juga berencana melakukan pengurangan jumlah utang hingga 50 persen dari total utang pada MRA (Master Restructuring Agreement) di tahun 2020,” ujar Silmy.


Adapun dana untuk membayar utang di 2022 ini rencananya diperoleh dari beberapa sumber seperti cash flow perusahaan, divestasi aset, right issue dan masuknya strategic investor.


“Dengan tren kinerja yang terus meningkat sejak awal 2022, diproyeksikan pendapatan Krakatau Steel di 2022 yang sebesar Rp37,74 triliun dapat tercapai sehingga kinerja Krakatau Steel di tahun 2022 menjadi lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun 2021,” ujar Silmy.


Perkiraan kita sampai Juni prognosa net profit mencapai Rp740 miliar, lalu salesnya Rp21 triliun sampai Juni atau semester I. Kan kalau baja itu harus order dulu jadi sampai Juni sudah bisa kita itung,” tambah Silmy.


Dengan capaian ini, Silmy bersyukur upaya perbaikan kinerja perusahaan membuahkan hasil positif. Hal ini diraih oleh perseroan sejalan dengan optimalisasi produksi dan juga efisiensi. Dijelaskan bahwa mayoritas pemesanan produk baja yang paling besar adalah HRC yang hingga kini sekitar 70 persen dari total produk yang dihasilkan.


Meski optimis bakal membukukan laba yang lebih besar di tahun ini, Silmy menyatakan belum akan membagikan dividen manakala disetujui oleh pemegang saham. Hasil keuangan yang positif ini akan difokuskan untuk pengembangan usaha dan juga untuk pembayaran utang.


“Kita mungkin belum bisa kasih dividen tapi kita akan bayar utang dulu. Separuh dari utang kita akan terbayar hingga akhir tahun ini, jadi semua masih berproses,” pungkas dia

Check Also

BEI Pertanyakan Alasan DEWA Tetapkan Harga Private Placement Rp65 Per Saham

MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI), menelisik penetapan harga pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *