Marketnews.id Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap Indonesia menjadi pemain utama atau produsen Petrokimia Hulu terbesar di kawasan Asean.
Potensi yang dimiliki oleh bangsa ini sangat besar. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh PT Asahimas Chemical dengan jumlah total kapasitas produksi PVC saat ini sebesar 1.062.000 ton per tahun. Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai produsen PVC terbesar di ASEAN.
Pemerintah menargetkan industri petrokimia dalam negeri dapat menguasai pasar Asean dan menjadi pemain utama. Industri petrokimia merupakan industri strategis dimana hasil produksinya menjadi bahan baku plastik, serat kain, tekstil, kemasan, elektronika, otomotif, obat-obatan dan industri-industri penting lainnya.
“Kami menargetkan industri petrokimia di Indonesia untuk mampu menjadi nomor satu di ASEAN. Karenanya, kami terus mendorong investasi di industri kimia, khususnya untuk memperkuat komoditas pada sektor kimia hulu dan mampu menyubstitusi produk petrokimia yang masih banyak diimpor seperti Etilena, Propilena, BTX, Polietilena (PE), dan Polipropilena (PP),” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Kamis 14 April 2022.
Diketahui saat ini kapasitas industri nasional untuk produk-produk tersebut mencapai 7,1 juta ton per tahun. Namun, impor produk kimia juga masih sangat signifikan, yaitu mencapai 4,6 juta ton pada tahun 2020. Hal ini mengindikasikan perlunya upaya peningkatan kapasitas produksi dengan mengoptimalkan kapasitas produksi industri petrokimia.
Agus mengapresiasi PT Asahimas Indonesia yang menjadi salah satu industri petrokimia unggulan di dalam negeri. Saat ini perusahaan yang ada di Cilegon telah melakukan ekspansi usaha dengan menambah kapasitas produk PVC sebesar 200 ribu ton/tahun. Maka total kapasitas PVC nasional menjadi 1.062.000 ton/tahun, menjadikan Indonesia sebagai produsen PVC terbesar di ASEAN.
“Penambahan kapasitas produksi ini berkontribusi menjaga pasokan dalam negeri sebagai antisipasi meningkatnya permintaan PVC domestik, sekaligus menambah potensi pasar ekspor,” ujar Menperin.
Hingga perluasan ke-7 ini, PT Asahimas Indonesia mampu menyerap tenaga kerja sampai dengan 1.250 orang. Oleh karena itu, proyek perluasan pabrik PT Asahimas Chemical ini perlu diapresiasi.
“Kita sangat menghargai investasi perluasan pabrik PVC oleh PT Asahimas Chemical yang berhasil diwujudkan di tengah pandemik Covid-19 yang penuh tantangan,” ungkapnya.