Marketnews.id Proses penawaran umum perdana saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk telah berakhir Kamis, 7 April 2022. Penawaran saham dalam jumlah jumbo untuk ukuran saat ini, memang telah melalui proses panjang dan penuh liku.
Meskipun begitu, tetap saja keberhasilan suatu IPO akan sangat bergantung dari waktu, jumlah saham dan harga yang sesuai. Untuk mendapatkan formula yang tepat, penjaminan emisi berupaya mencari dan memadukan teknik marketing dan penjatahan saham berkombinasi agar jumlah saham yang ditawarkan terserap oleh Pasar dan harga yang diinginkan oleh emiten juga tercapai.
GoTo Gojek Tokopedia Tbk ( GOTO ) sudah selesai melakukan masa penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada periode 1-7 April lalu. Atas IPO GOTO itu respons di pasar bursa pun sangat positif.
Dari data yang terkumpul, Jumat 8 April 2022 indeks harga saham gabungan atau IHSG lagi-lagi menyentuh level rekor tertingginya atau all time high saat penutupan perdagangan pekan ini pada Jumat (8/4).
Pekan depan diprediksi laju rekor ini kemungkinan akan kembali terpecahkan, seiring dengan hadirnya GOTO . Peluang IHSG naik ke level 7.300 sangat mungkin terjadi pada pekan depan seiring kehadiran GOTO .
Belum ada ancaman tren naik ini akan berhenti dengan demikian, IHSG sudah sangat dekat dengan target perkiraan analis sejak tahun lalu yakni level 7.300. Meski indikator makin tinggi dan sudah masuk posisi jenuh beli, investor tak perlu buru-buru keluar dari pasar yang tengah dalam tren positif.
Seperti diketahui, IPO GoTo di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak hanya menawarkan sahamnya ke masyarakat umum. Tapi juga memberikan akses prioritas untuk memesan saham melalui skema fixed allocation (alokasi pasti) kepada mitra merchant dan konsumen GoTo yang setia selama masa proses penawaran awal ( bookbuilding ) pada tanggal 15-24 Maret 2022, sebelum masa penawaran umum .
Manajemen GOTO menyatakan akses prioritas untuk mitra merchant dan konsumen ke fixed allocation, yang dinamakan Program Saham Gotong Royong ini, merupakan salah satu program kepemilikan saham yang paling inklusif di dunia dan pertama di Indonesia untuk industri sejenis.
Sebagai perbandingan, di IPO perusahaan lain, fixed allocation biasanya hanya dialokasikan untuk para investor institusi yang mempunyai dana yang besar. Oleh karena itu, GOTO secara khusus mengalokasikan porsi saham mereka untuk investor ritel yang berasal dari merchant dan konsumennya.
Menurut CEO Grup GoTo, Andre Soelistyo strategi ini merupakan impian perusahaan sejak awal untuk bisa membawa para mitra di ekosistem GOTO turut merasakan manfaat ketika perusahaan melakukan IPO.
“GoTo ingin setiap orang dalam ekosistem kami dapat menikmati buah kesuksesan mereka dan terus bersama-sama mendorong kemajuan dalam jangka panjang serta di saat yang sama meningkatkan dampak sosial yang telah kita ciptakan Bersama,” jelasnya melalui keterangan resmi seperti disampaikan ke sejumlah media baru-baru ini.
Mampukah saham GoTo ikut jadi salah satu penggerak Pasar yang baru. Dan betulkah, pembeli saham di penawaran perdana akan meraih capital gain saat dicatatkan dan diperdagangkan di pasar sekunder. Apalagi bila harga saham GoTo bisa sampai kena Auto rejection Atas saking banyaknya peminat atas saham ini.