Marketnews.id PT Jasa Marga Gedebage-Cilacap JGC merupakan konsorsium perusahaan yang akan membangun dan mengoperasionalkan Ruas Tol Gedebage-Tasikmalaya- Cilacap (Getaci) sudah siap untuk memulai pembangunan.
Salah satu langkah yang dilakukan oleh PT Wijaya Karya Persero Tbk (WIKA) adalah melakukan setoran modal kerja sebesar Rp 1,69 triliun yang akan di setor secara bertahap sesuai kebutuhan pembangunan. Seperti diketahui, Konsorsium Tol Getaci terdiri dari PT Jasa Marga, PT PP, PT Waskita Karya, PT Dayamulia Turangga, PT Jasa Sarana dan PT Gama Grup. Konsorsium ini telah membentuk perusahaan patungan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pada Januari lalu dengan nama PT Jasa Marga Gedebage- Cilacap (JGC).
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berencana melakukan investasi sebesar Rp1,69 triliun kepada perusahaan patungan proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Tol Getaci), yakni PT Jasa Marga Gedebage Cilacap (JGC).
Keterangan resmi WIKA , Kamis, 3 Maret 2022 menyebutkan, rencana transaksi sebesar Rp1,69 triliun tersebut akan dilakukan secara bertahap, dengan setoran modal awal senilai Rp609,6 miliar dan selanjutnya akan disetorkan sesuai kebutuhan JGC.
Sebagaimana diketahui, WIKA bersama dengan JSMR, PTPP, WSKT, PT Dayamulia Turangga, PT Jasa Sarana dan PT Gama Group sebagai konsorsium telah membentuk perusahaan patungan Badan Usaha Jalan Tol ( BUJT ) pada 28 Januari 2022 yang bernama PT Jasa Marga Gedebage Cilacap (JGC).
WIKA sebagai salah satu pemegang saham JGC dengan kepemilikan 10 persen, JSMR sebesar 32,5 persen, PTPP sebesar 10 persen dan WSKT sebesar 20 persen. Sedangkan sebesar 27,5 persen dimiliki oleh Dayamulia Turangga Jasa Sarana dan Gama Group.
Manajemen WIKA menyebutkan, pelaksanaan rencana transaksi sebesar Rp1,69 triliun tersebut akan mendukung kebutuhan pendanaan JGC sebagai salah satu entitas asosiasi WIKA yang diharapkan bisa memberikan kontribusi positif terhadap perseroan.
WIK menyatakan rencana transaksi afiliasi sebesar Rp1,69 triliun itu bukan transaksi yang bersifat material, karena nilainya hanya sebesar 9,38 persen dari total ekuitas WIKA. Per 30 September 2021, total ekuitas WIKA ( audited ) tercatat sebesar 17,98 triliun.