Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Sepanjang 2021 mampu raih laba bersih hingga Rp24,89 triliun

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Sepanjang 2021 mampu raih laba bersih hingga Rp24,89 triliun

Marketnews.id Salah satu sumber utama meningkatnya laba bersih PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sepanjang tahun 2021 lalu adalah naiknya harga saham di hampir semua portofolio investasi yang dilakukan oleh SRTG.

Investasi pada saham TBIG, ADRO, MDKA dan MPMX menjadi sumber pendapatan terbesar buat SRTG. Naiknya harga saham sejalan dengan kenaikan kinerja keuangan yang semakin solid dimana dari setoran dividen saja, perusahaan investasi ini memperoleh sekitar Rp 1,65 triliun di 2021.

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mampu mencatatkan Net Asset Value (NAV) tertinggi sepanjang sejarah perseroan, yakni sebesar Rp56,3 triliun atau bertumbuh 78 persen (year-on-year), terutama didukung oleh peningkatan nilai pasar portofolio yang belum direalisasikan.


Presiden Direktur SRTG, Michael William P Soeryadjaya di Jakarta, Senin, 14 Maret 2022, menyatakan, pencapaian tersebut ditopang oleh kemampuan perusahaan portofolio investasi Saratoga dalam mengoptimalkan peluang selama fase pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 di 2021.


“Salah satu sumber pertumbuhan NAV Saratoga pada tahun lalu adalah lonjakan harga saham di hampir semua portofolio investasi kami, terutama TBIG, ADRO, MDKA dan MPMX,” kata Michael.


Dia menegaskan, kenaikan harga saham itu sejalan dengan kinerja keuangan yang semakin solid. Hal ini terbukti dari kontribusi perusahaan-perusahaan tersebut terhadap pendapatan dividen SRTG yang mencapai Rp1,65 triliun di 2021 atau bertumbuh 120 persen (y-o-y).


“Kami mengapresiasi langkah strategis dan taktis yang telah dilakukan, sehingga mereka berhasil mengoptimalkan momentum pertumbuhan ekonomi yang terus membaik sejak tahun lalu. Ke depan, Saratoga akan terus terlibat aktif dalam proses pertumbuhan dan penguatan fundamental bisnis di setiap perusahaan investasi,” papar Michael.


Berdasarkan laporan keuangan untuk Tahun Buku 2021, SRTG mencatatkan keuntungan neto atas investasi pada saham dan Efek ekuitas lainnya adalah sebesar Rp24,41 triliun atau mengalami lonjakan dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp8,42 triliun.


Sedangkan, laba sebelum pajak untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021 tercatat melambung menjadi Rp25,7 triliun dari Rp8,69 triliun di 2020.


Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) untuk Tahun Buku 2021 yang sebesar Rp804,24 miliar, maka laba tahun berjalan SRTG menjadi Rp24,89 triliun. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan laba tahun berjalan yang dicatatkan perseroan di 2020 senilai Rp8,82 triliun.


Sementara itu, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk Tahun Buku 2021 adalah sebesar Rp24,89 triliun.

Sebagaimana diketahui, jumlah laba bersih SRTG di 2020 sebesar Rp8,83 triliun.
Per 31 Desember 2021, total liabilitas SRTG tercatat melonjak menjadi Rp5,14 triliun dari Rp3,65 triliun. Sedangkan, total ekuitas perseroan hingga akhir Desember 2021 meroket menjadi Rp56,01 triliun dari posisi per akhir Desember 2020 yang sebesar Rp31,4 triliun.

Check Also

Realisasi Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 2024

MarketNews.id-PT Pertamina (Persero) komitmen menjalankan inisiatif dekarbonisasi di seluruh Subholding untuk mendukung target pengurangan emisi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *