Marketnews.id Langkanya pasokan batubara di pasar global, menuai laba besar buat emiten tambang PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Meningkatnya harga batubara secara signifikan hingga USD103,2 per Metrik Ton (MT) membuat emiten penambang batubara ini mampu meraih laba bersih USD475,57 sepanjang tahun lalu.
Kenaikan harga batubara di pasar internasional membawa berkah bagi PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Tahun lalu di saat harga jual batubara meningkat hingga level USD103,2 per metric ton (MT), perseroan mampu mengantongi laba bersih sebesar USD475,57 juta.
Mulianto, Direktur Utama ITMG menjelaskan bahwa dengan tren kenaikan harga batubara potensi pendapatan perseroan juga bakal meningkat di tahun 2022 ini. Terlebih saat ini perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi usaha sehingga potensi peningkatan laba di tahun 2022 juga kian terbuka.
“Kenaikan harga batubara di tahun 2021 disebabkan puncak pandemi berangsur normal, yang mendorong pemulihan ekonomi global terutama di China. Akibatnya, permintaan batubara meningkat sedangkan pasokan tidak dapat mengimbangi permintaan karena beberapa faktor seperti cuaca buruk dan masalah logistik,” ucap Mulianto dalam keterangannya, Rabu, 2 Maret 2022.
Sepanjang tahun 2021, ITMG memproduksi batubara sebanyak 18,2 juta ton di tengah cuaca buruk dan hujan ekstrim. Sedangkan penjualan bersih 2021 tercatat sebesar USD2,1 miliar dan marjin laba kotor naik dari 17 persen tahun lalu menjadi 44 persen dengan volume penjualan sebanyak 20,1 juta ton.
Mulianto menjelaskan, tahun ini perusahaan menargetkan penjualan sebesar 20,5 – 21,5 juta ton.
“Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 17 persen harga jualnya telah ditetapkan, 48 persen mengacu pada indeks harga batubara, lalu 2 persen harga
jualnya belum ditetapkan dan sisa 33 persen belum terjual,” ujarnya.