Marketnews.id Upaya manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) untuk meraih modal kerja lewat penawaran umum terbatas (PUT) VII mendapat respon positif dari investor di hari pertama penawaran. Indikasi ini membuat manajemen optimistik PUT VII akan terserap oleh investor dan BEKS dapat mengakselerasi bisnis lewat penyaluran kredit dan penguatan struktur keuangan.
Manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) mengungkapkan, antusiasme investor ritel maupun institusi menyambut rencana rights issue perseroan.
Saat ini sudah banyak minat investor yang akan melakukan pembelian dengan total nilai yang disiapkan setara dengan target rights issue atau penawaran umum terbatas (PUT) VII tersebut.
Direktur Utama BEKS, Agus Syabarrudin, mengatakan bahwa hari ini, Kamis, 14 Oktober 2021 merupakan hari pertama perdagangan untuk rights issue ini.
Seperti diketahui, dalam prospektus sebelumnya harga penawaran sebesar Rp77 per saham. Ditargetkan dari aksi korporasi ini, BEKS akan meraup dana sebesar 1,8 triliun.
“Sudah banyak investor konsorsium yang masuk di PUT 7 meski bukan statusnya pembeli siaga yang sudah serius mengalokasi dananya kepada kami, tinggal masalah technical administrasi.
Diharapkan dalam waktu dekat ini 23,3 miliar lembar saham berhasil kita jual,” kata Agus dalam keterangannya, Kamis, 13 Oktober 2021.
Ditegaskan juga bahwa tahapan proses rights issue sudah dijalani oleh manajemen. Dia optimis penerbitan saham ini akan mendapat respon yang sangat besar dari investor.
Rencananya dana hasil PUT VII akan digunakan untuk mengakselerasi bisnis perseroan, seperti ekspansi penyaluran kredit (65 persen) dan penguatan struktur keuangan (35 persen).
“Kami masih optimis karena proses untuk rights iusse masih berjalan. Sebetulnya dari sisi optimisme sudah ada beberapa grup yang siapkan dananya sampai 1,8 triliun secara keseluruhan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, manajemen menetapkan tanggal terakhir pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD pada 12 Oktober 2021, periode perdagangan 14-21 Oktober 2021, dan tanggal penjatahan 26 Oktober 2021.