Home / Korporasi / Emiten / Ashmore : Investasi ESG Sekedar Tren Atau Mode ?

Ashmore : Investasi ESG Sekedar Tren Atau Mode ?

Marketnews.id Bursa saham Indonesia mengakhiri pekan ini, Jumat, 22 Oktober 2021 dengan membukukan kenaikan tipis IHSG sebesar 0,16% menjadi 6.643.

Investor asing mencatatkan arus masuk bersih sebesar USD400 juta sepanjang pekan lalu.


PT Ashmore Asset Management Indonesia mencatat beberapa peristiwa penting yang mempengaruhi pergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional, antara lain:


o Update Covid19; Hingga akhir pekan lalu vaksinasi untuk Covid telah mencapai 6,8 miliar dosis yang mewakili 2,9 miliar populasi, atau 36,9% jumlah penduduk global.

Indonesia telah memberikan 174 juta dosis untuk 65 juta yang divaksinasi lengkap atau 24% dari total populasi.


o Federal Reserve AS mengumumkan larangan luas pada pejabat yang memiliki saham dan obligasi individu dan juga membatasi aktivitas lainnya. Larangan itu mencakup pembuat kebijakan top seperti mereka yang duduk di Komite Pasar Terbuka Federal, bersama dengan staf senior.


o PDB Cina tumbuh 4,9% y/y pada kuartal ketiga 2021, turun tajam dari pertumbuhan 7,9% pada periode sebelumnya, sedikit meleset dari konsensus pasar sebesar 5,2% .

Itu adalah laju ekspansi paling lambat sejak kuartal ketiga tahun lalu. Produksi industri di China naik 3,1% y/y di 21 Sep, turun dari kenaikan 5,3% di bulan sebelumnya dan meleset dari perkiraan pasar kenaikan 4,5%.


o Evergrande telah mengirimkan dana untuk pembayaran bunga utama yang jatuh tempo pada 23 September – menjelang masa tenggang 30 hari yang berakhir pekan ini.


Ashmore mencatat maraknya produk investasi ESG dalam beberapa pekan terakhir, berikut pendapatnya dalam Weekly Update, Jumat, 22 Oktober 2021.


Tren atau mode?


Dengan berbagai jenis tren investasi baru di masa lalu, banyak yang bertanya – apakah tren keberlanjutan akan tetap ada?

Investasi berwawasan ESG ( environment, social, and governance ) yang bergeser kuat sejak 2015 diawali dengan ditandatanganinya Prinsip PBB untuk Investasi Bertanggung Jawab, dan telah meningkatkan aset yang dikelola untuk produk terkait ESG lebih dari 500% sejak 2015.

“Tapi apa sebenarnya arti berinvestasi dengan mempertimbangkan keberlanjutan?


Bagi Ashmore, ini berarti mengintegrasikan ke dalam proses investasi, dengan metrik khusus yang mencakup prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

“Ini melampaui investasi tradisional di mana tujuan utamanya adalah untuk menawarkan pengembalian finansial saja,” tulis Ashmore.


Dengan memasukkan faktor ESG ke dalam manajemen risiko dalam proses investasi, tujuan investasi bergeser ke arah penyaringan dampak negatif (sektor seperti senjata, tembakau, pornografi) sambil menghargai dampak positif terhadap lingkungan/masyarakat (kesetaraan, keragaman, pengurangan limbah), atau apa yang dianggap sebagai investasi yang bertanggung jawab/berkelanjutan.

“Jenis investasi ini masih mempertimbangkan pengembalian finansial sebagai tujuan klien, yang sudah mulai mencakup dorongan dampak investasi terhadap masyarakat dan lingkungan,” Ashmore menambahkan.
Mengapa penting untuk mengikuti tren ini?


Seperti yang kita semua alami, ada masalah iklim global karena penggunaan karbon selama bertahun-tahun, perbedaan kekayaan yang sangat besar, dan yang terbaru; pandemi. “Situasi saat ini, di mana terjadi peningkatan kasus  default  kredit, krisis energi dan tata kelola yang buruk telah memperburuk situasi yang membuat semakin pentingnya mempertimbangkan ESG ketika membuat keputusan investasi,” ungkap Ashmore.


Tetapi apakah berarti investasi ESG tak akan menghasilkan  return  yang sama seperti investasi tradisional?


Dalam jangka panjang investasi yang berkelanjutan/bertanggung jawab terbukti memberikan hasil yang sama jika tidak lebih tinggi dari investasi tradisional.

Ashmore juga melihat bahwa dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi arus masuk yang kuat ke pasar ekuitas terutama pada saham-saham yang memiliki skor ESG tinggi.

“Bukan hanya karena meningkatnya minat terhadap tema tersebut, tetapi juga mengingat valuasi ekonomi lama Indonesia sudah mulai menarik,” sebut Ashmore.

Ashmore berencana meluncurkan dana ESG pertama pekan ini yang dikombinasikan dengan sektor digital yang sedang berkembang. “Ini kami yakini juga membawa semangat keberlanjutan.”

Check Also

Ini Rencana Kerja PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Di 2024

MarketNews.id Manajemen PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), optimistik tahun 2024 ini akan bangkit lebih …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *