Marketnews.id Menjual obligasi untuk melunasi utang yang akan jatuh tempo merupakan langkah wajar buat dunia korporasi. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk saat ini sedang menawarkan obligasi berkelanjutan III SMART Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok obligasi sebanyak banyaknya Rp 1,5 triliun. Hasil penjualan Obligasi di atas akan digunakan untuk melunasi utang yang akan jatuh dalam waktu dekat.
Emiten produsen minyak goreng Grup Sinar Mas, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk., berencana akan menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun.
Berdasarkan prospektus perseroan, emiten berkode saham SMAR itu berencana untuk mengemisi obligasi berkelanjutan III SMART Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok obligasi sebanyak-banyaknya Rp1,5 triliun.
Obligasi itu akan diterbitkan dalam 3 seri dengan rincian seri A memiliki tenor 370 hari sejak tanggal penerbitan, seri B bertenor 3 tahun, dan seri C dengan tenor 5 tahun.
Adapun, obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan III SMART dengan target dana yang dihimpun mencapai Rp5 triliun.
Manajemen Sinar Mas Agro Resources and Technology menjelaskan bahwa penggunaan dana hasil penawaran obligasi berkelanjutan III SMART Tahap I Tahun 2021 itu setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang bank jangka pendek.
“Selain itu, untuk pembayaran sebagian pokok utang bank jangka panjang yang merupakan angsuran pokok pada saat jatuh tempo dan sebagian pokok utang obligasi pada saat jatuh tempo,” tulis manajemen Sinar Mas Agro Resources Technology dikutip dari prospektusnya, Selasa (4/5/2021).
Obligasi itu tidak dijamin dengan jaminan khusus dan telah mendapatkan peringkat A+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Namun, obligasi ini dijamin dengan kesanggupan penuh dengan penjamin pelaksana dan penjamin emisi efek adalah PT BCA Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Sinarmas Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas.
Masa penawaran awal obligasi itu direncanakan pada 4-21 Mei 2021, masa penawaran umum pada 3-7 Juni 2021, tanggal penjatahan 8 Juni 2021, dan tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juni 2021.