Home / Otoritas / Bank Indonesia / Menperin : Kenaikan Purchase Manufacturing Indeks (PMI) Sebesar 53,2 Poin Lantaran Kebijakan PPnBM Otomotif

Menperin : Kenaikan Purchase Manufacturing Indeks (PMI) Sebesar 53,2 Poin Lantaran Kebijakan PPnBM Otomotif

Marketnews.id Dalam sepuluh tahun terakhir, kenaikan purchase manufacturing Indeks (PMI) di posisi 53,2 poin merupakan level tertinggi satu dekade ini di level ekpansif. PPnBM jadi salah satu penyebab naiknya indeks, karena setelah diberlakukannya ketentuan tersebut terjadi peningkatan penjualan mobil hingga 190 persen.

Kementerian Perindustriam (Kemenperin) mengklaim, kebijakan stimulus insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru menjadi salah satu pengungkit kenaikan Purchase Manufacturing Index (PMI).

Tercatat pada Maret 2021 lalu angka PMI berada di level tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yaitu sebesar 53,2 poin atau di level ekspansif.


Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan kenaikan aktifitas industri manufaktur dapat diketahui dari peningkatan penjualan mobil hingga 190 persen setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan stimulus itu. Hal ini menjadi terobosan luar biasa di tengah perekonomian yang masih bertahap menuju titik pemulihan.


“Itu kita sambut gembira dilihat dari PMI, kita yakin lonjakan PMI adalah kontribusi dari PPnBM. Relaksasi itu bukan hanya sekedar mendorong  sales  saja untuk  middle class  berbelanja kendaraan tapi yang kita kejar lainnya adalah adanya  local purchase ,” kata Agus dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/4).


Untuk mendorong agar para produsen otomotif di Indonesia meningkatkan  local purchase  atau kandungan lokal, pemerintah tidak akan menutup mata untuk memberikan stimulus lainnya demi mendorong peningkatan PMI ataupun penjualan produk otomotif.


“Ini sebuah upaya kita untuk memberikan signal pada industri otomotif bahwa relaksasi ini bisa jadi sebuah presenden untuk mendorong industri bisa tumbuh lebih cepat dan mendukung industri otomotif berkembang besar,” imbuhnya.


Ia menambahkan, hal lain yang terpenting dalam relaksasi PPnBM ini, bisa berdampak pada sektor pendukung industri otomotif. Sebab sektor pendukung di industri otomotif sangat banyak sekali.
“Untuk itu kami mendorong kandungan lokalnya 60 persen. Hal ini akan berdampak positif bagi komponen pendukung industri otomotif,” tandasnya.

Check Also

Mulai 9 Desember, Hampir Semua Saham Bisa Diperdagangkan Di Pra Pembukaan

MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melepas hampir semua saham dapat diperdagangkan di masa pra pembukaan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *