Home / Korporasi / BUMN / Laba Bersih PT Bank BNI Tbk Anjlok 44 Persen Jadi Rp 2,38 Triliun Di Kuartal I 2021

Laba Bersih PT Bank BNI Tbk Anjlok 44 Persen Jadi Rp 2,38 Triliun Di Kuartal I 2021

Marketnews.id Kinerja keuangan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sepanjang kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan laba bersih yang signifikan. Laba bersih yang berhasil diraih hanya Rp 2,38 miliar dari sebelumnya Rp 4,25 miliar. Meskipun dari sisi pendapatan terjadi peningkatan, tapi pembentukan cadangan CKPN yang mencapai Rp4,81 triliun jadi penyebab berkurangnya laba yang diraih. Bagaimanakah kinerja ke depan. Mampukah bank ini meraih laba lebih baik lagi di akhir tahun ini.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk (BBNI) hanya mencatatkan laba bersih Rp2,38 triliun, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp4,25 triliun, atau merosot sekitar 44%.


Berdasarakan laporan keuangan kuartal I-2021, BBNI mengalami penurunan pendapatan bunga menjadi Rp12,36 triliun dari Rp13,66 triliun pada triwulan I-2020. Namun, selama tiga bulan pertama tahun ini perseroan mampu menekan beban bunga menjadi Rp2,96 triliun dari Rp4,92 triliun pada periode yang sama di 2020.


Dengan demikian, pada kuartal I-2021 jumlah pendapatan bersih BBNI tercatat senilai Rp9,4 triliun. Selama tiga bulan pertama tahun ini, perseroan mencatatkan pendapatan premi dan hasil investasi (neto) senilai Rp297,64 miliar atau jauh lebih rendah dibanding tiga bulan pertama 2020 yang mencapai Rp1,23 triliun.


Sementara itu, pada kuartal I-2021 BBNI mencatatkan total pendapatan operasional lainnya sebesar Rp3,74 triliun atau mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp3,74 triliun. Adapun pembentukan CKPN pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp4,81 triliun atau lebih besar dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp2,27 triliun.


Pada kuartal I-2021, BBNI mencatatkan total beban operasional lainnya sebesar Rp5,6 triliun atau sedikit lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp5,59 triliun. Laba operasional pada kuartal pertama tahun ini tercatat Rp3,03 triliun atau mengalami penurunan tajam dibanding periode yang sama di 2020 sebesar Rp5,36 triliun.


BBNI mencatatkan laba sebelum pajak di kuartal I-2021 sebesar Rp3 triliun, sedangkan beban pajak senilai Rp609,1 miliar. Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dicatatkan perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini senilai Rp2,39 triliun atau lebih rendah dibanding perolehan di tiga bulan pertama 2020 yang sebesar Rp4,22 triliun.


Sedangkan jumlah laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode kuartal I-2021 senilai Rp2,38 triliun atau mengalami penurunan tajam dibanding periode yang sama di 2020 sebesar Rp4,25 triliun. Laba per saham dasar BBNI pada kuartal I-2021 senilai Rp128 per lembar atau lebih rendah dibanding kuartal I-2020 sebesar Rp228 per saham.


Per 31 Maret 2021, total liabilitas BBNI mencapai Rp744,7 triliun atau lebih rendah dibanding per 31 Desember 2020 yang mencapai Rp746,24 triliun. Sedangkan total ekuitas per akhir Maret 2021 tercatat Rp117,74 triliun atau mengalami kenaikan dibanding per akhir Desember 2020 yang senilai Rp112,87 triliun.

Check Also

Jelang Nataru 2024/2025, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Nasional Terpenuhi

MarketNews.id-PT Pertamina (Persero) pastikan ketersediaan energi nasional jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *