Marketnews.id Banyak cara untuk meraih pendanaan buat pengembangan usaha bagi perusahaan publik. Mulai dari pinjaman langsung kepada perbankan, menerbitkan obligasi hingga penawaran terbatas saham.
Buat perusahaan dengan kinerja maksimal, menerbitkan obligasi berkelanjutan merupakan opsi menarik. Apalagi, bila lembaga rating kasih peringkat baik buat perusahaan tersebut.
Medeka Cooper Gold Tbk (MDKA) bersiap untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi ini adalah program lanjutan penawaran umum berkelanjutan (PUB) II dengan target dana yang dihimpun mencapai Rp 3 triliun.
Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) bersiap untuk menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun. Obligasi ini adalah program lanjutan penawaran umum berkelanjutan (PUB) II dengan target dana dihimpun mencapai Rp3 triliun.
Adapun obligasi yang bakal diterbitkan terdiri dari dua seri yaitu seri pertama memiliki tenor 367 hari setelah obligasi diterbitkan, sedangkan seri kedua memiliki tenor 3 tahun sejak tanggal emisi.
Dalam prospektus MDKA yang disampaikan ke BEI Rabu (24/2) disebutkan Obligasi itu diterbitkan tanpa jaminan. Manajemen MDKA juga menjelaskan, dana hasil emisi obligasi itu akan digunakan untuk melunasi sebagian utang dan modal kerja anak usaha.
“Sekitar 23 persen dana hasil emisi digunakan membayar seluruh jumlah pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas bergulir mata uang tunggal USD25 juta tanggal 23 Desember 2020,” demikian disebutkan manajemen dalam keterangannya, Rabu (24/2).
Selain untuk melunasi utang, dana hasil penerbitan obligasi untuk modal kerja entitas usaha PT Bumi Suksesindo (BSI) sebesar 11 persen. Dana ini untuk mendanai proyek Tembaga Tujuh Bukit dalam rangka menyusun pra studi kelayakan.
Sementara itu, sisanya 66 persen akan digunakan modal kerja anak usaha, termasuk PT BSI, PT Batutua Tembaga Raya (BTR), dan PT Batutua Kharisma Permai. Obligasi ini mendapatkan peringkat A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
“Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT IndoPremier Sekuritas, PT Sinarmas Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas, sedangkan penjamin emisi akan ditentukan kemudian,” pungkasnya.