Marketnews.id Selama tiga hari Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), dari sisi nilai mengalami penurunan lantaran hari transaksi hanya tiga hari. Hingga akhir tahun, yang menyisakan tiga hari ke depan setelah libur Natal perdagangan saham diperkirakan akan kembali menguat hingga penutupan perdagangan di akhir tahun pada 30 Desember mendatang.
Nilai transaksi harian perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 21-23 Desember 2020 rata-rata turun sebesar 4,85 persen menjadi Rp19,76 triliun dari penutupan di pekan sebelumnya yang sebesar Rp20,77 triliun.
Berdasarkan Data BEI yang dikutip di Jakarta, Kamis (24/12), rata-rata volume transaksi mengalami penurunan sebesar 14,68 persen menjadi 26,74 miliar saham dari 31,34 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Namun, rata-rata frekuensi transaksi harian meningkat 3,84 persen menjadi 1,53 juta kali dibanding pekan sebelumnya yang sebanyak 1,48 juta kali.
Sementara itu, pada pekan yang pendek ini laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tercatat menurun 1,57 persen ke level 6.008 dari 6.104 pada penutupan di akhir pekan lalu. Nilai kapitalisasi pasar di BEI menurun 1,35 persen menjadi Rp7.006,35 triliun dari Rp7.101,97 triliun pada pekan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (23/12), investor asing kembali melanjutkan aksi jual bersih sebesar Rp390,66 miliar, sehingga untuk sepanjang tahun ini total nilai aksi jual bersih investor asing mencapai Rp47,74 triliun.
Pada awal pekan ini (21/12), BEI menerima pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2020 senilai Rp1,5 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I-2020 senilai Rp500 miliar. Obligasi dan sukuk ini diterbitkan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI selama 2020 sebanyak 103 emisi dari 59 emiten senilai Rp86,96 triliun. Adapun total emisi obligasi yang tercatat di BEI mencapai 469 emisi, dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp431,57 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 128 emiten.
Jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 138 seri, dengan nilai nominal Rp3.861,26 triliun dan USD400 juta. Sedangkan, jumlah Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi dengan total nilai sebesar Rp7,13 triliun.