Marketnews.id Pasar modal, sebagai tempat investasi sekaligus tempat mencari modal semakin terbukti menjadi solusi dunia usaha dan investor untuk mengembangkan usaha. Di tengah pendemi Covid-19, masih ada 49 calon emiten baru yang akan menjual sahamnya di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, per 26 Oktobet 2020 terdapat 49 emiten yang masuk ke dalam pipeline penawaran umum dengan total indikasi penawaran senilai Rp20,75 triliun atau lebih rendah dibandingkan indikasi per 28 Juli 2020 yang mencapai 68 emiten dengan nilai penawaran mencapai Rp40,54 triliun.
“Dalam pipeline saat ini, terdapat 49 emiten yang akan melakukan penawaran umum, dengan total indikasi penawaran sebesar Rp20,75 triliun,” kata Wimboh saat konferensi pers “Perkembangan Kebijakan dan Kondisi Terkini Sektor Jasa Keuangan” di Jakarta, Senin (2/11).
Berdasarkan data OJK, sebanyak 49 emiten tersebut terdiri dari 31 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan nilai mencapai Rp3,44 triliun, lima emiten akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) senilai Rp3,61 triliun, lima emiten akan menerbitkan efek beraifat utang/sukuk ( EBUS ) senilai Rp4,5 triliun, PUB EBUS Tahap I sebesar Rp7,43 triliun dan PUB EPUB EBUS Tahap II senilai Rp1,78 triliun.
Wimboh menyebutkan, hingga 26 Oktober 2020, jumlah penawaran umum yang dilakukan korporasi di pasar modal mencapai 141 penawaran, dengan total penghimpunan dana sebesar Rp93,4 triliun. Dia menyatakan, dari jumlah penawaran itu dilakukan oleh 45 emiten baru, sedangkan nilai penawaran umum terbesar dilakukan oleh sektor keuangan yang mencapai 47,42 persen.
Sebelumnya (5/8), Wimboh mengatakan bahwa per 28 Juli 2020 terdapat 68 calon emiten di pipeline penawaran umum yang akan menghimpun dana melalui pasar modal dengan total nilai diperkirakan mencapai Rp40,54 triliun.