Home / Korporasi / BUMN / Garuda Indonesia Akan Terbitkan Obligasi Wajib Konversi senilai Rp8,5 Triliun

Garuda Indonesia Akan Terbitkan Obligasi Wajib Konversi senilai Rp8,5 Triliun

Marketnews.id Terjawab sudah mengapa pemerintah terus menunda melakukan penempatan dana di PT Garuda Indonesia Tbk. Sepertinya, Pemerintah tidak ingin menanggung sendiri kerugian yang dialami oleh Garuda. Pemerintah ingin pemegang saham yang lain ikut tambah modal lewat penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK).

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berencana menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) bertenor tujuh tahun dengan nilai maksimal Rp8,5 triliun yang dilakukan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT-HMETD).


Berdasarkan prospektus ringkas GIAA yang dikutip di Jakarta, Kamis (15/10), Garuda Indonesia berencana menerbitkan OWK maksimal Rp8,5 triliun untuk memperbaiki kondisi keuangan perseroan. “OWK tidak dijamin (unsecured) oleh jaminan kebendaan atas harta kekayaan perseroan dengan ketentuan kupon yang didistribusikan kepada pemegang OWK yang dibayarkan setiap 31 Maret dan 30 September”.


Adapun ketentuan pembayaran kupon dilakukan apabila interest coverage ratio lebih dari satu, dengan nilai kupon sebesar suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate atau apabila interest coverage ratio kurang dari satu, dengan nilai kupon sebesar nol persen.


“Penerbitan OWK diharapkan dapat memperbaiki posisi keuangan perseroan untuk melanjutkan keberlangsungan usaha di masa yang akan datang dengan fondasi keuangan yang lebih baik dan mempertimbangkan peranan maupun kontribusi perseroan sebagai penopang konektivitas arus barang dan penumpang,” demikian disebutkan manajemen GIAA.


Rencananya, penerbitan OWK melalui mekanisme PMT-HMETD akan dilakukan GIAA setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS -LB) yang diagendakan pada 20 November 2020.


Dengan asumsi harga konversi pada transaksi penerbitan OWK ini adalah Rp206 per saham, dengan jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 41.262.135.923 lembar. “Rencana transaksi ini akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan perseroan (konsolidasi), antara lain memperbaiki likuiditas melalui penambahan kas”.


Perlu diketahui, setelah penambahan modal melalui penerbitan OWK ini, maka persentase kepemilikan pemegang saham Seri B akan terdilusi sebanyak 61 persen. Tanggal DPS untuk menentukan pemegang saham GIAA yang berhak menghadiri RUPS -LB (recording date) adalah pada 27 Oktober 2020.

Check Also

Jelang Nataru 2024/2025, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Nasional Terpenuhi

MarketNews.id-PT Pertamina (Persero) pastikan ketersediaan energi nasional jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *