Marketnews.id Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), merilis proyek prioritas yang akan digarap tahun mendatang senilai Rp 7 triliun. Secara garis besar diantaranya dialokasi untuk infrastruktur migas Rp1,68 triliun, infrastruktur energi terbarukan dan konservasi energi Rp1,16 triliun dan infrastruktur badan geologi sebesar Rp 605,45 miliar.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ), memaparkan sejumlah kegiatan prioritas yang akan digarap pada 2021, meliputi minyak dan gas, ketenagalistrikan, mineral batubara serta energi baru terbarukan.
Menteri ESMD Arifin Tasrif, mengatakan pagu anggaran Kementerian ESDM untuk 2021 mencapai Rp7,00 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp3,45 triliun dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur ESDM .
“Alokasi untuk infrastruktur migas Rp1,68 triliun, infrastruktur energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) Rp1,16 triliun, dan infrastruktur badan geologi sebesar Rp605,45 miliar,” kata Arifin dalam Raker dengan Komisi VII DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (2/9).
Untuk pembangunan infrastruktur migas tahun depan, sejumlah proyek yang akan digarap adalah pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 120.776 sambungan rumah (SR) senilai Rp1,22 triliun. Kemudian ada pembagian konverter kit BBM ke BBG sebanyak 25 ribu paket untuk nelayan, dan 25 ribu paket untuk petani sebesar Rp453,7 miliar.
Selain itu, pemerintah juga membangun ruas pipa transmisi dan distribusi gas bumi sepanjang 15.800 km secara kumulatif sebesar Rp1,8 miliar.
“Pemerintah juga menyiapkan 11 rekomendasi serta 12 Wilayah Kerja (WK) migas yang disiapkan, ditetapkan dan ditawarkan senilai Rp4,5 miliar,” jelas Arifin.
Untuk bidang ketenagalistrikan, pemerintah akan mempersiapkan rekomendasi penerapan keselamatan ketenagalistrikan pada infrastruktur pengisian listrik bagi kendaraan listrik berbasis baterai sebanyak 390 unit, senilai Rp4,8 miliar. Pemerintah juga mengembangkan smart grid di lima lokasi sebanyak Rp2,5 miliar.
Dalam bidang minerba, pemerintah akan melakukan monitoring pembangunan fasilitas pengolahan pemurnian mineral dalam negeri sebanyak 29 smelter senilai Rp4,2 miliar. Pemerintah juga akan menyusun kebijakan percepatan peningkatan nilai tambah batubara dan rencana produksi serta pemanfaatan batubara untuk kebutuhan domestik.
“Ada empat draft kebijakan dan alokasi anggaran sebesar Rp4,3 miliar,” ujar Arifin.
Menyangkut bidang EBTKE, pemerintah akan mempersiapkan pembangunan PLTS Atap dan Cold Storage sebesar 11,8 MWp atau Rp262,1 miliar.
Kemudian mempersiapkan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU TS) sebanyak 18.888 unit senilai Rp321,5 miliar. Pemerintah juga akan melakukan revitalisasi PLT EBT sebanyak 7 unit senilai Rp61,7 miliar. Selain itu, pemerintah membangun PLTS penunjang tugas teknis Kementerian dan Lembaga sebanyak 23 unit senilai Rp37,6 miliar.
“Terakhir mempersiakan pengadaan tabung listrik sebanyak 56.000 unit senilai Rp479,5 miliar,” kata Arifin.