Marketnews.id Pemerintah kembali akan melakukan lelang Surat Utang Negara guna memenuhi sebagian dari target pembiayaan APBN. Seperti diketahui, sumber pendapatan negara untuk memenuhi target di atas diantaranya dari menjual Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (ON).
Seperti diketahui, Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.
Ada dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan lima seri Obligasi Negara (ON).
Plt Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.08/2019 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana Domestik (PMK No. 168/PMK.08/2019).
“Serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.02/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan (PMK No. 38/PMK.02/2020),” kata Deni dalam keterangan resmi, Kamis (3/9).
Adapun pokok-pokok terms & conditions SUN yang akan dilelang adalah sebagai berikut:
Kategori SPN :
- Seri SPN03201209 (New Issuance), jatuh tempo 9 Desember 2020, tingkat kupon diskonto, alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 50% dari yang dimenangkan.
- Seri SPN12210909 (New Issuance), jatuh tempo 9 September 2021, tingkat kupon diskonto, alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 50% dari yang dimenangkan.
Kategori ON: - Seri FR0086 (Reopening), jatuh tempo 15 April 2026, tingkat kupon 5,50000%, alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 30% dari yang dimenangkan.
- Seri FR0087 (Reopening), jatuh tempo 15 Februari 2031, tingkat kupon 6,50000%, alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 30% dari yang dimenangkan.
- Seri FR0080 (Reopening), jatuh tempo 15 Juni 2035, tingkat kupon 7,50000%, alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 30% dari yang dimenangkan.
- Seri FR0083 (Reopening), jatuh tempo 15 April 2040, tingkat kupon 7,50000%, alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 30% dari yang dimenangkan.
- Seri FR0076 (Reopening), jatuh tempo 15 Mei 2048, tingkat kupon 7,37500%, alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 30% dari yang dimenangkan.
Peserta lelang SUN terdiri dari : - Dealer Utama antara lain : Citibank N.A., Deutsche Bank AG, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank OCBC NISPTbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank ANZ Indonesia, Standard Chartered Bank, JP Morgan Chase Bank NA, PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
- Lembaga Penjamin Simpanan;
- Bank Indonesia
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual ketujuh seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah).