Home / Otoritas / Bank Indonesia / BI : Cadangan Devisa Naik Jadi USD135,1 Miliar, Inflasi Sekitar 0,01 Persen

BI : Cadangan Devisa Naik Jadi USD135,1 Miliar, Inflasi Sekitar 0,01 Persen

Marketnews.id Di saat banyak pihak panik menghadapi kemungkinan resesi melanda negeri ini, Bank Indonesia (BI) sedikit memberi kabar positif. Cadangan devisa meningkat menjadi USD 135,1 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan sembilan bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu BI juga memprediksi di bulan Agustus ini inflasi akan mencapai 0,01 persen.

Seperti diketahui BI menyatakan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2020 sebesar 135,1 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2020 sebesar 131,7 miliar dolar AS.


“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,0 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” papar bank sentral dalam rilisnya, Jumat (7/8).


Menurut BI, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Peningkatan cadangan devisa pada Juli 2020, lanjut rilis tersebut, antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond dan penarikan pinjaman pemerintah.


“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.”

Sementara itu, BI mencatat pada minggu pertama bulan Agustus 2020 perkiraan inflasi sebesar 0,01 persen (mtm). Perkiraan ini didasarkan pada survei pemantauan harga yang dilakukan BI melalui kantor cabangnya di berbagai wilayah di Indonesia.


Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengatakan dengan angka perkiraan tersebut, maka prediksi inflasi Agustus 2020 secara tahun kalender sebesar 0,99 persen (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,39 persen (yoy).

Penyumbang utama inflasi pada periode tersebut antara lain berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar 0,09 persen (mtm), cabai merah sebesar 0,03 persen (mtm), minyak goreng, ikan kembung dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).


“Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi yaitu daging ayam ras sebesar -0,11 persen (mtm), bawang merah sebesar -0,06 persen (mtm), telur ayam ras dan jeruk masing-masing sebesar -0,02 persen (mtm), dan tomat sebesar -0,01 persen (mtm),” ujar Onny dalam keterangan persnya, Jumat (7/8).


Terkait dengan laporan arus dana asing yang masuk ke Indonesia untuk premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahunan turun ke 106,81 bps per 6 Agustus 2020 dari 113,65 bps per 31 Juli 2020. Berdasarkan data transaksi 3-6 Agustus 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp0,89 triliun, dengan jual neto di pasar saham sebesar Rp1,97 triliun dan beli neto di pasar SBN sebesar Rp1,08 triliun.


“Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp143,72 triliun,” pungkas dia.

Check Also

Mulai 9 Desember, Hampir Semua Saham Bisa Diperdagangkan Di Pra Pembukaan

MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melepas hampir semua saham dapat diperdagangkan di masa pra pembukaan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *