Home / Market & Update / Finansial / Harga Minyak Dunia Drop 10 % Terburuk Dalam Lima Tahun Terakhir

Harga Minyak Dunia Drop 10 % Terburuk Dalam Lima Tahun Terakhir

Marketnews.id Krisis mulai menampakan gejalanya. Apalagi setelah wabah virus corona merebak di lebih 60 negara. Harga minyak dunia sebagai salah satu tolok ukur bergairah nya ekonomi terus menurun. Bahkan organisasi minyak seperti OPEC tak kuasa menahan anggota nya untuk sepakat mengendalikan produksi minyaknya agar tidak terjadi over supply.

Harga minyak anjlok lebih dari 10 persen ke posisi terendah multi years pada perdagangan akhir pekan ini. Penyebabnya, karena sekutu OPEC menolak pengurangan produksi tambahan yang diusulkan organisasi itu.


Harga minyak mentah WTI turun 10,07 persen USD4,62 ke harga USD 41,28, level terendah sejak Agustus 2016. Ini adalah hari terburuk WTI sejak 28 November 2014. Bahkan pada sesi awal WTI sempat ke level terendah di USD 41,11 per barel.
Minyak Brent turun 9,4 persen menjadi USD 45,27 per barel. Sesi rendahnya adalah USD 45,18, yang merupakan harga terburuk sejak Juni 2017.


Pertemuan antara OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, berakhir tanpa kesepakatan tentang pengurangan produksi tambahan. Kartel dan sekutunya sepakat untuk bertemu lagi untuk memantau situasi. Pemotongan produksi saat ini akan diberlakukan hingga akhir Maret sesuai rencana, tetapi tidak pasti apakah akan melampaui bulan ini.


Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan kepada wartawan usai meninggalkan pertemuan di Wina pada hari Jumat bahwa itu berarti anggota sekarang dapat memproduksi yang mereka sukai mulai 1 April.


“Kami telah membuat keputusan ini karena tidak ada konsensus yang ditemukan tentang bagaimana 24 negara secara bersamaan harus bereaksi terhadap situasi saat ini. Jadi mulai 1 April, kami mulai bekerja tanpa memedulikan kuota atau pengurangan yang sudah ada sebelumnya, tetapi ini tidak berarti bahwa masing-masing negara tidak akan memantau dan menganalisis perkembangan pasar, “katanya.


Seperti diketahui pada hari Kamis, OPEC merekomendasikan pengurangan produksi tambahan 1,5 juta barel per hari dari awal bulan depan hingga akhir tahun.
Proposal tersebut tergantung pada dukungan dari produsen non- OPEC , termasuk Rusia.

OPEC memperingatkan, bahwa kesepakatan itu hanya dapat diterapkan pada basis pro-rata dengan anggota inti. Ditetapkan untuk memotong 1 juta barel per hari dan mitra non- OPEC diperkirakan akan memotong 500.000 barel per hari.


Memang minyak telah jatuh ke area bearish karena wabah virus korona telah menyebabkan permintaan lebih rendah, dan banyak pelaku pasar memperkirakan OPEC akan mengambil langkah dalam upaya untuk menopang harga.


” OPEC + beralih ke skenario terburuk.Kemarin malam, skenario terbaik disebut-sebut: pengurangan 1,5 juta barel per hari hingga akhir tahun. Skema itu bergantung pada partisipasi Rusia.


Banyak pengamat percaya bahwa tanpa pemotongan tambahan setidaknya 1 juta barel per hari harga WTI bisa menuju ke USD 30-an.
Pendiri Virtu Financial Vincent Viola mengatakan, yakin minyak akan menguji level USD 35 lagi, yang tidak menyesuaikan dengan inflasi. Bisa juga di rentang USD 28 hingga USD 32. Ini, pada gilirannya, akan menekan banyak produsen Amerika.


“Eksplorasi dan produksi akan mengalami dislokasi dan Anda akan melihat banyak kebangkrutan dan restrukturisasi pasar minyak domestik,” katanya hari Jumat pekan ini di CNBC ‘s “Halftime Report.”
OPEC + terakhir kali mengurangi pasokan dalam skala seperti itu adalah pada 2008 ketika mengurangi 4,2 juta barel per hari dari pasar untuk mendukung harga minyak di tengah krisis keuangan.


Produsen minyak pertama kali berkomitmen untuk membatasi kebijakan produksi kolektif mereka pada tahun 2016 dalam upaya untuk meningkatkan harga, dengan kesepakatan mulai berlaku pada Januari 2017.


Pada Desember 2019, terjadi kesepakatan OPEC untuk membatasi produksi minyak sekitar 1,7 juta barel per hari. Arab Saudi kemudian memilih untuk memotong produksinya sendiri secara sukarela dengan tambahan 400.000 barel per hari selama tiga bulan, seandainya sesama anggota mematuhi komitmen mereka. Ini membawa potongan keseluruhan menjadi 2,1 juta barel per hari.

Check Also

Pertamina Santuni Lebih Dari 32 Ribu Penerima Manfaat Ramadhan Senilai Rp 7,7 Miliar

MarketNews.id-Sebagai wujud kepedulian dan berbagi terhadap sesama, PT Pertamina (Persero) maksimalkan bulan Ramadan dengan program …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *