Marketnews.id Setahun setelah bergabung nya MUFG ke bank Danamon, kinerja perseroan terus meningkat. Diantaranya masuknya MUFG membawa beberapa tonggak sejarah baru buat perseron. Mulai dari selesainya penggabungan usaha dengan Bank Nusantara Parahyangan (Bank BNP) hingga perseroan mampu naik kelas.menjadi bank buku IV.
Selanjutnya manajemen akan lebih fokus dalam pengembangan branding, sumber daya manusia, dan infrastruktur digital perusahaan serta meningkatkan kolaborasi dengan MUFG, ujar Yasushi Itagaki, Dirut Bank Danamon.
Sejak masuknya MUFG di Bank Danamon, perseron telah menjalin kerjasama dengan Mercedes Benz, PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia dalam pembiayaan dealer. PT Perfetti Van Nelle Indonesia dalam hal pembiayaan distributor. Dengan PT BSD Diamond, join antara Mitshubishi dan Sinar Mas Land dan PT Car Some Indonesia. Kerjasama inilah sebagai faktor moncernya kinerja bank Danamon sepanjang tahun lalu.
Seperti diketahui, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akan mengusulkan pembagian dividen tunai sebesar 35 persen dari laba bersih 2019 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan berlangsung di Jakarta, 23 Maret 2020. Bahkan, manajamen BDMN juga akan mengusulkan pembagian dividen tambahan sebesar 10 persen dari Rp4,07 triliun.
“Bank Danamon akan melakukan RUPS para 23 Maret 2020. Kami sudah mengajukan rencana pembagian dividen. Sebesar 35 persen dividen tunai dan ada juga 10 persen berupa dividen tambahan,” kata Direktur BDMN, Michellina Laksmi Triwardhany, dalam agenda Public Expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (9/3).
Pada 2019, BDMN mampu membukukan laba bersih tertinggi di sepanjang keberadaan perseroan, yakni mencapai Rp4,07 triliun atau bertumbuh 4 persen (year-on-year).
Sementara itu, pendapatan bunga bersih BDMN di 2019 mencapai Rp14,44 triliun atau relatif stagnan dibandingkan periode yang sama di 2018 yang sebesar Rp14,43 triliun.
Di tempat yang sama, Direktur BDMN, Muljono Tjandra, mengatakan pada 2019 jumlah kredit dan trade finance (termasuk marketable securities) sebesar Rp144,25 triliun atau bertumbuh 3 persen (yoy). Sedangkan total aset per 31 Desember 2019 tercatat Rp193,53 triliun atau bertumbuh 4 persen (yoy).
Dia menyebutkan, total pendanaan BDMN di 2019 mencapai Rp136,14 triliun atau bertumbuh persen, sedangkan total ekuitas tercatat bertumbuh 9 persen (yoy) menjadi Rp44,94 triliun. “Laba bersih Danamon di 2019 sebesar Rp4,07 triliun atau merupakan yang tertinggi dalam sejarah Danamon,” ucap Muljono.