Marketnews.id Akhir perdagangan saham pekan lalu sempat buat harapan bahwa perdagangan akan kembali normal. Setidaknya nilai transaksi saham sudah mendekati angka rata rata nilai transaksi harian selama ini.
Sepanjang perdagangan pekan lalu, atau periode 25-29 November 2019, rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat meningkat sebesar 28,44 persen menjadi Rp8,02 triliun dari Rp6,25 triliun pada penutupan minggu sebelumnya.
Menurut Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, peningkatan rata-rata nilai transaksi harian tersebut ditopang oleh kenaikan rata-rata volume transaksi sebesar 18,45 persen menjadi 10,63 miliar unit saham dari 8,976 miliar unit saham selama sepekan lalu.
“Peningkatan selanjutnya terdapat pada data rata-rata frekuensi transaksi yang menunjukkan perubahan sebesar 9,79 persen menjadi 528,36 kali dari 481,23 ribu kali transaksi pada penutupan pekan sebelumnya,” ucap Aji, di Jakarta, Minggu (1/12).
Sementara itu, kata dia, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada minggu ini mengalami penurunan 1,45 persen menjadi 6.011 dari 6.100 pada penutupan akhir pekan sebelumnya. “Nilai kapitalisasi pasar mengalami perubahan 1,4 persen menjadi Rp6.919,5 triliun dari Rp7.017,82 triliun pada penutupan pekan sebelumnya,” ujar Aji.
Lebih lanjut Aji mengatakan, sepanjang 2019, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp41.209,7 triliun dan investor asing pada perdagangan Jumat, 29 November 2019, mencatatkan jual bersih sebesar Rp219,03 miliar.
Pada pekan.sebelumnya, BEI mencatatkan dua emiten baru. Kedatangan Perusahaan Tercatat ke-46 dan 47, yakni PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) dan PT Palma Serasih Tbk (PSGO). Selain itu, pada pekan ini PT Ciptadana Asset Management menerbitkan reksa dana saham (ETF) bernama Cipta ETF Indeks LQ45 (XCLQ). Produk ini menjadi ETF ke-13 di 2019 dan Ciptadana menjadi Manajer Investasi ke-17 yang menerbitkan ETF.
BEI secara resmi mencatatkan tiga Obligasi Berkelanjutan pada Rabu, 27 November 2019, yakni Obligasi Berkelanjutan I Tahap II-2019 yang diterbitkan PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) senilai Rp452 miliar. Kedua, Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I-2019 yang diterbitkan PT Bank BTPN Tbk (BTPN) senilai Rp1 triliun. Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2019 diterbitkan PT Bank Mandiri Taspen ( BMTP ) senilai Rp1 triliun.
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang 2019 sebanyak 91 emisi dari 48 Perusahaan Tercatat senilai Rp109,34 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat berjumlah 421 emisi dengan nilai outstanding mencapai Rp442,57 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 118 Perusahaan Tercatat.
Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 102 seri dengan nilai Rp2.764,29 triliun dan USD400 juta, sedangkan Efek Beragun Aset sebanyak sepuluh emisi senilai Rp8,67 triliun.
Pilihan investasi semakin beragam dan akan terus bertambah baik dari sisi jenis usaha maupun dari jenis instrumen investasinya. Pemilik modal semakin memiliki banyak pilihan investasi.