Marketnews.id Rencana investasi yang akan dilakukan oleh dunia usaha, memang tidak selalu terealisasi dengan sempurna. Banyak faktor yang membuat suatu rencana jadi batal atau tertunda pelaksanaanya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ), Bahlil Lahadalia, mengapresiasi komitmen Singapura yang terus gencar menanamkan investasinya di Indonesia. Singapura masih tercatat sebagai negara tertinggi yang berinvestasi di Indonesia. Realisasi investasi Singapura mencapai USD1,9 miliar atau 27,1 persen dari total penanaman modal asing (PMA) yang nilainya dalam rupiah sebesar Rp105 triliun.Bahlil menyatakan secara total realisasi investasi PMA di triwulan III 2019 naik 0,1 persen dibandingkan triwulan II 2019 sebesar Rp104,9 triliun. Selama ini Singapura selalu menjadi champion sebagai negara dengan tingkat realisasi investasi terbesar.”Tidak hanya dari segi besaran nilai investasi, tapi kita apresiasi juga Singapura berkomitmen meningkatkan kualitas investasinya. Artinya, investasinya juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan sumber daya manusia. Dia bangun politeknik dan sekolah, serta meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian,” ucap Bahlil di Jakarta, Selasa (5/11).Dikatakan Bahlil, hal menarik, investasi Singapura semakin menyebar hingga ke luar Pulau Jawa. Berdasarkan data BKPM , investasi Singapura tersebar di Jawa sebesar 47,9 persen di luar Jawa sebesar 52,1 persen yang tersebar di Sumatera (28 persen), Kalimantan (13,0 persen), Sulawesi (4,4 persen), Papua dan Maluku (3,4 persen), Bali dan Nusa Tenggara (2,4 persen).”Jadi, investasi Singapura tidak lagi terkonsentrasi di Jawa. Bahkan porsi luar Jawa semakin kini lebih besar daripada di Pulau Jawa. Hal ini berkat pembangunan infrastruktur secara besar-besaran di berbagai daerah. Sehingga bermunculan sentra-sentra perekonomian dan industri baru,” ucap Bahlil.Demi meningkatkan realisasi investasi khususnya asing, BKPM menegaskan siap turun langsung ke lapangan di berbagai daerah untuk membantu investor mempercepat realisasi investasi. Pihaknya siap menemani dan mendampingi investor yang masuk ke Indonesia dalam mengurus berbagai perizinan sampai ke berbagai daerah. Bahlil mengatakan, pihaknya juga sudah memerintahkan jajaran di BKPM untuk membantu secara langsung investor-investor yang menemui kendala di lapangan.”Banyak masalah di daerah, itu kami akui. Oleh sebab itu, tugas kami mempermudah investor masuk ke Indonesia. Tugas Pak Dubes membawa investor masuk ke sini. Saya siap membantu sampai investasi itu terealisasi sampai bangun pabriknya,” ujar Bahlil.
Lalu bagaimana kesiapan Pemerintah Daerah sebagai tuan rumah dimana investor sebagai tamu dapat dilayani dengan baik. Kini giliran Pemerintah Daerah dan jajaran dibawahnya yang harus senada dengan maksud Pemerintah pusat agar rencana investasi dapat terealisasi.