Merketnews.id Menjadi yang terbaik memang harus melalui proses panjang dan membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Dan mempertahan prestasi sebagai yang terbaik, justru lebih berat.
Penghargaan yang di terima oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan apresiasi terhadap komitmen perseroan yang konsisten terhadap pemberdayaan UKMK di Indonesia.
Seperti ketahui PT BRI Tbk dinobatkan sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik – Kelompok Bank BUKU 3 dan 4 dan Bank Pendukung Pendalaman Pasar Uang Terbaik – Kelompok Transaksi Repurchase Agreement sesuai GMRA (Global Master Repurchase Agreement). Penobatan yang diberikan oleh Bank Indonesia ini diterima langsung oleh Wakil Direktur Utama Bank BRI Catur Budi Harto pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 di Jakarta.
Catur menjelaskan penghargaan tersebut merupakan apresiasi terhadap komitmen perseroan yang konsisten terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia.
“Tidak hanya memberikan akses pembiayaan, Bank BRI juga melakukan berbagai upaya agar para pelaku UMKM dapat naik kelas di antaranya melalui pelatihan, pendampingan, inkubasi serta membuka akses pemasaran yang lebih luas,” kata Catur dalam keterangannya, Jumat (29/11/2019).
Hingga akhir kuartal III 2019, penyaluran kredit BRI tercatat sebesar Rp. 903,14 Triliun dengan 77,60% di antaranya merupakan kredit UMKM. Di tahun 2022 Bank BRI menargetkan porsi kredit UMKM mencapai 80% dari total portofolio kredit BRI.
Selain dinobatkan sebagai Bank UMKM Terbaik, BRI juga menjadi Bank Pendukung Pendalaman Pasar Uang Terbaik – Kelompok Transaksi Repurchase Agreement sesuai GMRA. Penghargaan ini menunjukkan, perseroan secara aktif telah mendukung BI, utamanya terkait stabilitas moneter.
“Di tahun 2019, frekuensi transaksi REPO Bank BRI ke BI dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI (DJPb) meningkat 207% yoy, sementara untuk volume transaksinya meningkat 176% yoy. Hal ini menunjukkan bahwa Bank BRI mendukung akselerasi pengembangan dan pendalaman pasar keuangan di Indonesia,” imbuhnya.
Meningkatnya transaksi REPO dan Reverse REPO yang dilakukan oleh Bank BRI tak lepas dari usaha perseroan yang terus menambah jumlah counterparty. Hal ini sejalan dengan perluasan cakupan counterparty mulai dari Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Konvensional, Industri Keuangan Non Bank (IKNB) hingga bank asing.
“Jumlah counter party BRI saat ini tercatat sebanyak 75, angka ini meningkat apabila dibandingkan dengan tahun lalu yang berjumlah 61,” kata Catur.
Bank BRI merupakan salah satu pionir dalam transaksi REPO USD dan REPO to Maturity di Indonesia dan pada tahun lalu telah melakukan penandatanganan Global Master Repurchase Agreement dengan seluruh BPD di Indonesia. Bank BRI juga telah mengantongi izin untuk melakukan transaksi REPO dengan nasabah nonbank sejak tahun 2017 yang lalu.